Minggu, 24 Mei 2009

HerCulES DUDUKI KAMPUNG

KECELAKAAN LAGI

Sebuah bencana transportasi kembali terjadi di nusantara ini. Sederetan kecelakaan transportasi Indonesia telah menambah daftar panjang kurangnya pihak-pihak terkait (pemerintah, pemilik, penumpang) lalai dengan kondisi alam maupun muatan.
Jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI AU di Desa Geplak, Magetan, Jawa Timur, Rabu pagi, menimbulkan spekulasi beragam, seperti faktor cuaca, pesawat, sistem pesawat, dan paling santer soal kelebihan beban serta adanya pemangkasan anggaran operasional dan pemeliharaan serta penundaan pembelian ALUTSISTA : ALAT UTAMA SISTEM SENJATA yang lebih canggih ujung-ujungnya masalah ini kembali dipolitisir sehingga menyebabkan SBY dan JK kian memanas.
Pesawat Hercules C- 130 adalah pesawat buatan tahun 1980 dan masuk jajaran TNI AU tahun 1994. Kondisinya layak terbang dan telah mengalami perawatan terakhir pada 19 Mei 2009. Tapi kenapa bisa jatuh ?
Pesawat yang dipiloti oleh Kapten Mayor Danu dan Co Pilot Kapten Younan, tersebut berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma dengan rute penerbangan Jakarta, Magetan, Makassar, Kendari, Biak dan terakhir menuju Jayapura. Belum diketahui secara pasti, apa penyebab petaka pagi itu. Diduga pesawat Hercules nahas tersebut bermasalah kira-kira dua kilometer dari tempat jatuh di areal persawahan Geplak. Menurut cerita sejumlah warga setempat, pesawat sempat menerjang rumpun bambu di sekitar rumah warga, pesawat yang jatuh bertepatan dengan 101 Tahun Kebangkitan Nasional, apakah ini pertanda kemunduran kebangkitan nasional.
Hingga tadi malam korban jiwa akibat bencana ini telah mencapai 99 orang jika sebelumnya ada kecelakaan pesawat faktor cuaca dan tuanya burung besi terbang selalu menjadi biang utama penyebab kecelakaan, tetapi pada saat pesawat hercules ini mengalami kecelakaan cuaca dalam kondisi baik. Semoga ini semua menjadi PR bagi bangsa ini khususnya kepada presiden baru RI nanti, cukuplah ini kejadian yang terakhir dan tidak akan terulang kembali.
Jumlah korban jatuhnya pesawat Hercules jenis C-130 dengan nomor registrasi A1325 di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (20/5) pagi, hingga saat ini berjumlah 78 orang, dan yang berhasil diindetifikasi 37 orang. Sedangkan rumah sakit yang menerima rujukan para korban adalah Rumah Sakit Lanud Iswahjudi dan Rumah Sakit Dr Soedono.

Menurut dr Dodo Anondo, Direktur Rumah Sakit Dr Soedono, pihaknya baru menerima rujukan dua korban dari Rumah Sakit Lanud Iswahjudi. Sudah lima orang yang telah dilakukan tindakan operasi dan tiga orang yang belum sadar. Untuk tiga orang itu akan kami lakukan tindakan operasi setelah kondisinya sedikit membaik.

Dr Dodo Anondo mengatakan, kebanyakan korban mengalami luka patah tulang dan luka di kepala. Kebanyakan korban yang luka di kepala terkena benda tumpul. Ada satu orang yang tengkorak kepalanya remuk.

Saat ini, kata dr Dodo, di Rumah Sakit Dr Soedono menyiagakan penuh petugas medis sebanyak 20 orang dokter ahli.



0 Comments:

Post a Comment



dEngan NafasMu COY

My Favorite SONG